Selasa, 02 Agustus 2016

Polished Concrete is Safe

Good news for polished concrete contractors nationwide: There’s an industry-accepted method for proving your product is a safe flooring option and protecting your company from potential slip-and-fall litigation.

“This is a game-changer,” says Jennifer Faller, national account director for Diamatic USA and a member of the Concrete Polishing Association of America (CPAA) board of directors. “We can promote this.”

She’s referring to American National Standards Institute (ANSI) A137.1 Section 9.6.1 “Procedure for Wet Dynamic Coefficient of Friction (DCOF) Testing,” which CPAA adopted in April as the slip-resistance measurement methodology for polished concrete. The standard requires a minimum DCOF of 0.42 for flooring subject to wet conditions, a target intended to prevent near slips — even by the least sure-footed pedestrians — for 10 years.

The testing method utilizes a tribometer (or slip meter) to measure how much traction ceramic, porcelain, and similar surfaces provide. Recent research shows the method works equally well on polished concrete, and used the wet DCOF measurement methodology to verify that polished concrete is among the safest architectural hard surfaces.

By adopting ANSI A137.1, CPAA has provided contractors with an industry-accepted, standardized testing method. “You’re not required to use it to document the smoothness of a finished floor, but doing so will go a long way toward proving that your company uses credible methods for ensuring its safety,” says Mike Payne, chairman of CPAA’s Standards Committee.

CPAA’s adoption also paves the way for the construction industry as a whole to accept the testing method for determining the safety of polished concrete flooring.

The ANSI standard is part of the International Building Code (IBC) Materials Section. The secretariat of ANSI A-137.1 can expand the standard’s scope to include polished concrete, which could lead to IBC adopting DCOF testing as applicable for polished concrete. This in turn could prompt more architects, general contractors, and owners to specify polished concrete flooring for their projects.

Research is on your side

During a six-month study at Clemson University that ended in December 2014, a CPAA subcommittee tested three slabs using the ANSI A-137.1 methodology. Each slab was divided into 16 squares processed to replicate a different polished concrete category. The 16 categories of product classifications were based on all possible combinations of four aggregate exposures and four gloss levels, including cream and very high gloss (see chart below).


A third party, the Tile Council of North America (TCNA) Laboratory, performed wet DCOF testing and found that all 16 categories surpassed the 0.42 minimum threshold. In fact, most measured 0.50 and higher, well above what’s considered to be high traction.

To ensure statistical reliability, all three slabs were tested in an identical manner. The results were extremely similar for each slab.

Faller served on the CPAA subcommittee that tested the slabs along with Peter Ermish, CEO of Variosystems Inc. and developer of Regan Scientific Instruments Inc.’s BOT-3000E tribometer. The BOT-3000E used in the study is approved by the National Floor Safety Institute (NFSI), TCNA, and CPAA for use with their respective DCOF standards, but any tribometer with similar approvals can be used.

Faller and Ermish reported the study’s findings at World of Concrete’s Concrete Polishing Luncheon and Forum in January 2015.

By Victoria K. Sicaras
Source : http://www.concreteconstruction.net/how-to/materials/polished-concrete-and-slip-resistance_o

Perbandingan Industrial Polished Concrete dengan Epoxy untuk Finishing Lantai Gudang , Pabrik dan Area Parkir Indoor



Lantai beton yang halus, rata, dan kuat merupakan pilihan yang tepat untuk lantai industri (gudang & pabrik) dan area parkir indoor/ basement. Beberapa alternatif finishing lantai yang umum digunakan untuk membuat lantai seperti ini dapat menggunakan epoxy atau polished concrete/ poles beton. Untuk menentukan pilihan finishing lantai yang tepat untuk keperluan Anda, berikut perbandingan yang sangat jelas antara Industrial polished concrete dan epoxy.

·         Kekuatan
Polished Concrete meningkatkan kekuatan permukaan setidaknya 5 kali lebih kuat dibanding beton biasa, sehingga aman bila dilalui beban berat seperti forklift atau mobil. Sedangkan Epoxy tidak memberikan peningkatan kekuatan pada permukaan lantai dasarnya.

·         Pengaplikasian Cepat
Polished concrete mempunyai sistem yang dapat mempercepat pengeringan dan pengerasan lantai beton baru, sehigga proses polishing dapat segera diaplikasikan. Sedangkan Epoxy membutuhkan waktu yang lama untuk membuat beton baru benar-benar mengeras/mengering sehingga membuang banyak waktu dalam pengaplikasiannya.

·         Kerataan
Polished Concrete berjalan di bawah prosedur grinding untuk mencapai kerataan maksimum.
Epoxy tidak memiliki prosedur yang dijalankan, sehingga kerataannya tidak dijamin.


·         Bebas debu
Sistem ini membantu membuat lantai beton tahan terhadap debu, halus dan mengkilap tanpa coating dan sealers. Sedangkan Epoxy hanya akan berfungsi sebagai penghalang debu sampai top coat-nya pudar, dan akan menjadi lebih buruk seperti terjadinya pengelupasan dari lantai dasar.

Epoxy yang terkelupas karena gesekan & beban berat

·         Kelembaban Udara
Polished Concrete tidak terpengaruh oleh kenaikan kelembaban udara di sekitar.
Sedangkan Epoxy akan mengelupas, menggelembung atau akan membuat lubang kecil di permukaan setelah adanya kenaikan kelembaban udara.

Epoxy yang menggelembung & mengelupas

·         Abrasi
Polished Concrete  meningkatkan ketahanan abrasi permukaan 5x lebih kuat.
Epoxy tidak ada peningkatan ketahanan abrasi permukaan lantai dasar.

·         Kehidupan/ Life time
Polished Concrete tidak memiliki batas umur apabila dirawat dengan baik.
Epoxy memiliki umur singkat, kemungkinan maksimal 2 atau 3 tahun.

·         Pemeliharaan
Polished Concrete membutuhkan pembersihan dengan mengepel lantai sesekali.
Epoxy membutuhkan pemeliharaan yang terjadwal yaitu mengaplikasikan pelapis baru

·         Biaya
Biaya Industrial Polished Concrete sangat terjangkau karena tidak memerlukan aggregate dekoratif dan minim biaya perawatan.
Biaya Epoxy dapat menjadi mahal apabila menginginkan hasil yang maksimal, kemudian ditambah dengan biaya pemeliharaan pelapisan tahunan.

·         Mudah terbakar
Polished Concrete tidak mengandung bahan kimia berbahaya yang mudah terbakar.
Sedangkan epoxy, mudah terbakar karena menggunakan bahan kimia.


Keunggulan Polished Concrete dari pada Lantai Epoxy diantaranya; tahan lama, kuat dan mudah dibersihkan, tahan terhadap gesekan serta tidak licin. Dengan polished concrete, Anda tidak perlu khawatir tentang cat yang mengelupas atau mengangkat. Polished Concrete juga aman, karena tidak memerlukan penggunaan bahan kimia berbahaya, pelapis atau perekat. Polished concrete merupakan pilihan yang tepat sebagai salah satu alternatif lantai epoxy untuk finishing lantai industri (pabrik & gudang) dan area parkir indoor.





Source :

Jumat, 10 April 2015

POLISHED CONCRETE (POLES LANTAI BETON)

Polished Concrete adalah lantai beton yang dipoles hingga mengkilap dan halus sama seperti granit atau marmer. Pilihan desain dan motifnya sangat beragam. Sebelum di finishing, beton dapat diberikan warna dan motif agar terlihat menarik dan indah.
Polished concrete merupakan salah satu pilihan lantai dekoratif yang baik karena menggunakan bahan yang sudah ada. Ekonomis, tahan lama dan mudah dibersihkan dari pada kebanyakan lantai lainnya. Tahan terhadap gesekan dan tidak licin, Polished Concrete dapat mengurangi tungau debu, masalah alergi dan pertumbuhan jamur.



Keunggulan Polished Concrete : 

  1. Hemat biaya karena biaya pemeliharaannya tidak mahal
  2. Tahan lama dan awet
  3. Mudah dibersihkan dari kotoran dan noda
  4. Tahan terhadap lalu lintas pejalan kaki yang tinggi/padat
  5. Reflektifitas cahaya yang tinggi sehingga menghemat energi dengan mengurangi kebutuhan pencahayaan buatan.
  6. Polish Concrete memberikan efek spektakuler yang permanen dan keindahan yang tahan lama.
  7. Meningkatkan Nilai Properti
  8. Ramah lingkungan